• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • @allchatboxrise
  • Follow me @314sofia
Blue Orange Purple Green Pink

Sofia's blog

31 Maret 2004 - 31 Maret 2010

31 Maret 2004 - 31 Maret 2010. Hari ini seharusnya ada perayaan. Tepat 6 tahun, setelah lahir menjadi seseorang.

Sebuah text message dari seseorang yang masih mengingat tanggal ini:
Apa kabar? Apapun itu, bsk adalah tgl 31-6 thn.

Tidak disangka-sangka, ia masih mengingatnya. Terima kasih.
Masing-masing dari kita sama-sama mengerti, bahwa hidup ini, tak selalu menjalani apa yang ingin dijalani, hidup yang ingin kita hidupkan. Saat ini, tidak perlu lagi mempertanyakan mengapa cinta tidak cukup untuk menjaga sebuah kebersamaan. Mungkin cinta itu terlalu berharga, untuk hati yang masih menyimpan ketakutan akan kesendirian. Pertemuan, kebersamaan, perpisahan, kesendirian. Pada hakikatnya setiap jiwa adalah nafs, (sen)diri. Lahir sendiri, lalu berpulang dalam kesendirian pula.
Read More 1 Comment | Posted by Sofia edit post

Gratitude


Hari ini gw mendengarkan curhat temen gw, beliau adalah IT site support Suzuki Plant Roda 4. Ada masalah
pencetakan production tag, sekian ratus production tag yang di print secara otomatis ngeblank. Production tag ini jadi dasar dalam produksi mobil. Data terbentuk, kertas tagnya keluar, tapi isi data tagnya kosong. Ga ada masalah di printer dan tinta, karena ketika di print manual, datanya oke, production tagnya oke, ga ngeblank. Suspect errornya belum ketemu. Technically, ga ada masalah dalam printer, tinta, jaringan, ataupun sistem. Atasan gw menyarankan untuk print manual, karena mau ga mau, tag harus di print, dan ketika auto ga bisa, solusinya print manual. But, how? User mana mau ngeprint satu-satu!! Sekian ratus pruduction tag!!!

Wow! Gw terkesan dengan peranan tim IT support ini. Ternyata berpengaruh sangat banyak pada perusahaan. Gagal print tag = stop line = Ga ada produksi = Kerugian buat perusahaan. Untuk memproduksi satu unit mobil, membutuhkan biaya sekian juta, dikalikan dengan kegagalan produksi, entah berapa milyar yang terkorbankan. Kemudian gw berpikir sama peranan gw di sini. Sebagai seorang developer sistem, gw ga pernah berhubungan dengan user secara langsung. Jadi, gw ga tau pastinya kerjaan gw dipakai sama siapa aja dan akan berpengaruh ke proses mana aja.

I said: Mungkin ada kepuasan tersendiri ya, dengan langsung berhadapan sama user, dan bisa membantu mereka secara langsung.
He said: Engga juga sih, kadang ada kepuasan, tapi kadang repot jg
I said: Masa sih? kl gw sekarang malah ga kebayang kerjaan gw ini berpengaruh kemana aja, sama siapa aja, cuma ngerjain apa yg diminta sama Functional
He said: Iya sih, tapi kan enak jg

Hmm... It's about gratitude.
Rasa syukur atas apa yang IA berikan. Stop complaining, and start contributing. Rene said, ketika kita tidak bersyukur, maka kita tidak siap untuk diberi anugerah selanjutnya. Mengeluh atas apa yang kita kerjakan hanya akan membuat kita bersikap negatif. Gimana orang mau menawarkan opportunity kl aura kita negatif? hehehe. Love what you do, and do what you love. Bahkan, seperti apa yg Rene bilang, first strength atau kekuatan seseorang dalam sukses di karirnya adalah Gratitude!! Rasa syukur.
Read More 1 Comment | Posted by Sofia edit post

Materi Kuliah

Buat yang ngambil mata kuliah yang sama di semester genap ini, semoga bermanfaat. Insyaalloh bakalan gw update terus...


1. Pengolahan Data Terdistribusi
    Dosen: Verdi Yasir
    Pertemuan 1 (Jumat, 26 Maret 2010) - Modul1
    Pertemuan 1 (Jumat, 26 Maret 2010) - Modul2

2. Bahasa Pemrograman III (Java I)
    Dosen: Ester Lumba
    Pertemuan 1 (Kamis, 25 Maret 2010) - Latihan & Tugas Lab

3. Bahasa Pemrograman IV (Java For Web)
    Dosen: Zulhalim
    Modul Java Education Network Indonesia (JENI) 1
    Modul Java Education Network Indonesia (JENI) 2
    Modul Java Education Network Indonesia (JENI) 3
    Modul Java Education Network Indonesia (JENI) 4
    Modul Java Education Network Indonesia (JENI) 5
    Modul Java Education Network Indonesia (JENI) 6
Read More 0 comments | Posted by Sofia edit post

OST Gita Cinta The Musical

The best musical show ever!!! (Padahal ga nonton langsung). Ngarep banget bakal ada stasiun TV yang menayangkan Gita Cinta The Musical. Hehehhee... Salut buat All the team and performers.

This is the original soundtrack



This is the lyric
Tak Ingin Pisah - Andrea & Nino

Tak Ingin Pisah, Engkau dan Aku
Takkan sama duniaku, tanpa genggamanmu oh cintaku
Tak ingin pisah, engkau dan aku
Semua membeku, semua membeku,tanpa kamu...

Bagaimana mungkin hujan, tercipta tanpa mega
takkan pernah bersemi bunga, tanpa mentari
bagaimana mungkin kaki kita, melangkah tanpa arah
takkan ada legenda tanpa sentuhan kisah cinta

Tak Ingin Pisah, Engkau dan Aku
Berdua merajut cinta, merangkai asa bahagia

Bagaimana mungkin hujan, tercipta tanpa mega
takkan pernah bersemi bunga, tanpa mentari
Bagaimana mungkin kaki kita, melangkah tanpa arah (melangkah tanpa arah)
Takkan ada legenda tanpa sentuhan kisah cinta

Tak Ingin usai disini, kuingin cinta yang abadi
Tak akan menyerah, Aku tak ingin pisah...
Read More 0 comments | Posted by Sofia edit post

Untuk Zira

Zira, aku harap kamu tidak kaget jika kamu membaca ini. Tentu saja, aku bukan Marva-mu. Aku hanya orang yang merasa kau sapa di bab penutup bukumu. Aku tidak menulis ini untuk memilih jawaban 'sudah sampai disini' atau 'baru sampai disini'. Karena seperti kau bilang di bab itu juga, dua kalimat itu tidaklah penting lagi. Kau hanya ingin mengucapkan 'maaf' dan 'terima kasih' meskipun katamu, kita tidak pernah berkenalan secara pribadi. Hmm... karena aku menulis ini untukmu, bisakah sapaan ini aku sebut perkenalan? setidaknya dalam imajinasiku.

Baiklah, aku tak pandai merangkai kata seperti engkau, tapi aku mempunyai prinsip yang sama denganmu tentang kesadaran sejarah. Meskipun aku kaget juga dengan jawabanmu terhadap pertanyaan Herman tentang alasan kamu menulis, betapa kau sangat mendendam jika kelak anak cucumu tidak mengenal siapa engkau dan lebih mengenal orang lain, lalu engkau dilupakan begitu saja. Kamu memang aneh, tidak mengapa, karena dendammu itu, aku kini bisa merasakan sensasi pengalaman ini. Terima kasih karena terus mendendam akan hal itu, Zira. Biar aku kutip tulisanmu di bab itu:

"Kenapa kau menulis, Zira?"
"Dendam," jawab Zira.
"Dendam?" Herman tampak keheranan.
"Ya, dendam sejarah. Sewaktu aku kecil dulu, aku suka sekali membaca. Membaca apa saja. Setiap selesai membaca, aku selalu bertanya soal kenapa aku lebih kenal gagasan dari penulis buku yang kubaca daripada gagasan kakekku sendiri? Misalnya, kenapa aku lebih kenal siapa Albert Einstein, Pablo Neruda, Pramoedya Ananta Toer, atau yang lainnya yang bukan siapa-siapa buatku daripada kakekku sendiri yang jelas-jelas mewariskan gen kehidupan buatku"
Herman masih heran pada jawaban Zira. Zira menyesap tehnya.
"Ternayata sebabnya satu, Herman." Zira melanjutkan. Herman masih serius memperhatikan.
"Apa itu?" tanya Herman.
"Sebabnya mereka semua menulis, sementara kakekku tidak sempat meninggalkan selembar tulisanpun semasas hidupnya. Sejak itulah aku mendendam dendam. Aku tak mau kelak cucuku, atau orang-orang terdekatku, lebih mengenal siapa orang lain daripada kakeknya sendiri. Aku tahu apa yang dipikirkan Einstein muda, tapi aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh kakekku semasa ia masih muda. Kami tidak sempat bertemu, Kakkekku meninggal sebelum ia sempat bercerita banyak padaku"
Herman tersenyum, "Haha, kau memang serius sejak kecil, Zira"
Zira tertawa, "Aku memang serius soal itu," lanjutnya.

Aku suka sekali membaca catatan-catatanmu, kali ini, aku siapkan cara khusus dalam membacanya. Aku baca semua tulisanmu di jalanan. Aku membacanya di angkot ketika pulang dari toko buku, perjalanan menuju gang kostan, ketika sarapan nasi uduk di pertigaan jalan menuju pasar. Lalu sepanjang perjalanan menelusuri kaki lima di depan mesjid. Rasanya sungguh berbeda! Lebih Menyenangkan! Seperti pagi itu, aku menyengaja membawa serta bukumu dalam perjalanan melarikan diri dari kotak berukuran 3mx4m yang sukses mengurungku dalam kemalasan sehari kemarin, kamar kostanku. Aku bangun terlambat pagi itu, Zira. Tak sempat menyapa Tuhan di subuh hari. Kemalasan yang masih bersisa. Lalu aku bertekad untuk berada di luar kostan seharian. Seorang teman bertanya dengan heran, "Mau kemana pagi2 udah rapi?", aku lalu menjawab sekenanya "Ngga tau, yang penting keluar dulu aja"

Selama perjalanan, aku baca tulisan-tulisanmu. Aku beritahu satu hal, Zira. Aku tidak membaca tulisanmu dari halaman depan sampai halaman belakang. Aku membacanya secara acak!Aku tidak peduli jika kau sudah menyetting alur kumpulan tulisanmu itu bisa dibaca secara acak atau mungkin ada alur tersembunyi dibalik tulisan yang tak sama jenisnya tiap bab itu. Aku terkagum dengan caramu bercerita, terkadang filosofis, namun tetap jail. Seperti seri A Blues For You, dimana bagian terakhirnya hanya halaman kosong, tanpa kata-kata, tanpa tulisan. Hanya empat titik yang kau sertakan dalam judulnya. Aku menebak-nebak, apa yang kau pikirkan saat itu, atau apa yang ada di pikiran orang-orang saat memandangi halaman kosong itu. Kau selalu membuat orang bertanya-tanya.

Taukah kau Zira, mengapa bukumu aku bawa dalam perjalanan membebaskan diri itu? Karena setelah absen menyapa Tuhan akibat rasa malas yang terakumulasi disubuh itu, aku merasa diburu perasaan bersalah. Takut kalau IA menjauhiku hari itu, karena kealpaanku. Lalu pembalasan akan datang dalam bentuk yang tidak terduga, entah hari ini atau kelak. Aku ketakutan, Zira. Aku mencari sesuatu yang bisa kukerjakan untuk menebus rasa bersalahku. Entah mengapa, aku berharap bisa menemukan sedikit pencerahan dengan membaca tulisanmu. Bukankah itu satu hal yang konyol? Bukankah kumpulan tulisanmu ini kau beri judul Curhat Setan bukan Curhat Malaikat? Tapi, bukankah setan lebih mengenal IA daripada aku? Setan pernah melihat IA bukan? Bahkan seperti dalam curhatnya dimimpimu, setan adalah yang terpilih untuk menjadi jalan bagi kemerdekaan manusia.

Kembali pada ceritaku pagi itu, perjalananku terhenti di sebuah mesjid yang cukup besar. Aku memutuskan untuk berdiam sejenak disana. Aku ambil air wudlu, lalu mencoba menyapaNYA lewat sholat sunnah. Masih dalam rangka menghilangkan rasa bersalahku. Seusai sholat, aku buka percakapan denganNYA, namun sepertinya, kata-kata sulit keluar. Aku tahu, IA tak perlu penjelasan. IA sudah tahu semuanya. Karena itulah akhirnya aku hanya terdiam. Menyesali kesialanku karena tak bisa curhat padaNYA. Dan bukumu, segera kubuka seumpama kitab suci saja. Aku membuka sembarang halaman yang belum kubaca, lalu menemukan barisan kalimat itu, kalimat-kalimat yang kau beri judul: Doa.

tuhan,
kalau kau membalas kejahatanku
dengan kejahatan lagi,
apa bedanya kau dan aku?

amin.

Aku terbahak membaca kejujuranmu. Selama beberapa menit, aku adalah satu-satunya orang dalam ruangan mesjid megah, menertawakan kata-kata yang kau tuliskan untuk tuan rumah ruangan yang sedang aku tempati. Namun setelah tawa itu, entah mengapa aku menangis. Kau punya penjelasan untuk tangis itu, Zira? Tawa tidak selamanya tentang hal yang menyenangkan, begitupun tangis, tak selalu tentang kesedihan. Yah, aku memang sedang bingung, jangan tanya tawa dan tangisku itu untuk apa. Aku hanya merasa Tuhan sedang menghiburku lewat tulisanmu. Bahwa IA tidak akan membalas kejahatan yang kulakukan pagi itu dengan kejahatan lagi, karena ia adalah Tuhan. IA baik sekali, bukan? Setidaknya, saat itu, IA telah membuatku kembali mengucapkan janji untuk tidak mengulangi kesalahanku lagi, meskipun kurasa IA juga tahu aku akan melanggar lagi janji itu entah berapa hitungan waktu kedepan, dengan sengaja, atau tak sengaja. IA selalu tahu. Lalu entah datangnya dari mana, aku merasa diberi subsidi energi untuk bisa melanjutkan sisa hari itu dengan semangat.

Untuk melengkapi doamu itu, aku tuliskan kembali halaman terakhir dari kumpulan tulisanmu:

tu(h)an,
bila aku berbuat salah---

katakataku, tindakanku,
kecurigaanku, pikiranku, perasaanku,
dan segala hal di sekeliling diriku---

maafkan aku,
sebab bukankah itu
pembeda
kau dan aku

Terima kasih, Zira, karena telah menuliskan doamu, juga kisahmu yang lain. Kurasa, aku ingin menjadikanmu sebagai temanku, bolehkah?

nb: Heiii... demi tulisan setengah curhat ini, aku jadi belajar untuk tidak menyapamu dengan elu-gue seperti curhatanku yang lain.


Read More 4 comments | Posted by Sofia edit post

Cinta


Sesuatu yang naluriah bagi manusia untuk mencintai keindahan. Apapun hal yang dianggap indah, cenderung akan dicintai. Mencintai bagusnya rupa, mencintai banyaknya harta, mencintai bagusnya karir, mencintai indahnya prestasi, mencintai luasnya ilmu. Tanpa perlu diajari, manusia akan mengerti bagaimana mencintai keindahan. Lewat semua indra dan rasa yang dimilikinya, ia akan mengolah dan mendefinisikan apa yang ia anggap indah.

Firman Alloh dalam Alquran Surat 3:14:

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak [186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
________________________________________
[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

Hal yang dijadikan indah dalam pandangan manusia adalah apa yang ada di dunia dan seisinya. Kecintaan manusia terhadap: lawan jenis, keluarga, serta harta benda. Inilah fakta yang Alloh bocorkan untuk manusia dibalik penciptaannya. Sudah terinstall otomatis dalam diri manusia perangkat untuk mendeteksi keindahan terhadap hal-hal tersebut.

Lalu bagaimana dengan cinta kepada Nya? Bukankah seringkali diperdengar kan kalimat-kalimat tentang mencintai Tuhan? Apakah kecintaan manusia terhadap Alloh juga diinstall secara otomatis? Bukankah jalan Alloh itu mendaki lagi sukar? Pernahkah mendengar kisah pecinta Alloh yang mencintaiNya dengan mudah? Bukankah Rosululloh pernah disiksa karena mencintaiNya? Adakah keindahan dibalik semua ini? Adakah Alloh menjadikan indah terhadap hal-hal yang harus dibayar demi CintaNya? Sayang sekali, cinta terhadap Alloh dan perjuangan tidak ada dalam daftar hal-hal yang dijadikan indah dalam pandangan manusia. Lalu akankah manusia bisa mencintai sesuatu yang tidak dijadikan indah dalam pandangannya? Bagaimana manusia bisa mengingkari kodratnya? Mengapa Alloh tidak menciptakan manusia untuk HANYA mendeteksi keindahan terhadap mencintai Alloh?

Inilah mungkin makna dibalik iman terhadap sesuatu yang ghaib. Keindahan mencintai lawan jenis, keindahan mencintai keluarga dan harta benda adalah sesuatu yang real dan nyata bagi mata manusia. Sedangkan keindahan dalam mencintai Alloh adalah sesuatu yang tidak nyata. Manusia yang bersifat materialistik, lebih percaya pada hal yang bersifat materi atau berwujud. Sedikit sekali manusia yang mampu memandang indah terhadap apa yang tidak nyata, apa yang ghaib. Bukankah akhirat adalah sesuatu yang tak nampak? Tuhan adalah sesuatu yang ghaib, begitupun iming-iming surga yang ia tawarkan. Beruntunglah orang yang mampu memandang hal tersebut dengan indah, lalu mencintainya lebih dari apapun. Merasakan iman yang sebenar-benarnya.

Ya Alloh, Hanya Engkau yang mampu menumbuhkan keindahan dan rasa cinta dalam hati kami. Jadikan kami termasuk bagian dari orang yang sedikit, yaitu orang-orang yang mampu mencintai Engkau melebihi cinta kami terhadap dunia dan seisinya. Jadikanlah indah dalam pandangan kami, kecintaan terhadapMu lebih dari apapun. Seperti cintanya para sahabat kepada madinah, melebihi cintanya pada tanah kelahirannya.

Terima kasih Ya Alloh, Engkau masih memberikan kesempatan kepada kami untuk mencintaimu lagi hari ini. Ijinkan kami mengenal keindahan-keindahan Engkau yang lain, yang tidak sama setiap harinya, sehingga kami bisa mencintaiMu lebih, lagi dan lagi, tiada habisnya.
Read More 5 comments | Posted by Sofia edit post

Ayo Menyerah...?

 


Ketika kita sudah mati-matian mencoba dan berusaha mendapatkan apa yang kita mau, there's a time when we have to surrender and say: Ok, this is not my battlefield, i quit. Menyerah bukan berarti kalah. Tapi, melepaskan apa yang memang bukan jatah kita dan mengalokasikan energi kita untuk melakukan hal lain. Kita musti move on! ga buang-buang waktu dan tenaga hanya untuk mengejar apa yang mungkin ga bisa kita raih. Sekuat apapun kita berusaha, kalo waktu dan kesempatan ga berpihak sama kita, apa yang akan dilakukan? ngoyo? Sampai kapan? Udah deh, nyerah aja!! Ayo menyerah, ayo menyerah, ayo menyerah... ooohhh...

Ga setuju???? Heeeeiiii....jangan marah dulu ...

Rabu 03 Maret 2010 kemaren, bukan lirik Jangan menyerahnya D'masiv yang gw denger di siarannya Drive and Jive Hardrock FM. Bayu Oktara dan Ary kirana sengaja mengubah liriknya, dan menyanyikan ulang lagu itu dengan gaya khasnya mereka. Hahaha... Seumur hidup, baru ngedenger ada yang mengajak dan menyarankan orang lain untuk menyerah, secara terang-terangan di media yang didenger orang-orang se-Jakarta.

Ayo menyerah, ayo menyerah, ayo menyerah ooohh...
Ayo menyerah, ayo menyerah, ayo menyerah ooohh...

Simak cerita Yoris Sebastian, seorang rockstar di bidang creative yang sengaja mereka telpon. Seorang kawannya, adalah dokter umum yang mempunyai cita2 menjadi dokter spesialis kandungan. Passionnya adalah membantu para wanita melewati masa kehamilan dengan sehat. Bertahun-tahun ia berusaha melanjutkan studi, dan sampai saat ini masih belum berhasil. Ia mencoba dan terus mencoba sampai pada satu titik ia akhirnya menyerah. Lalu ia menyarankan temannya itu untuk mencoba cara lain untuk menjalani passionnya. Same passion, different occupation. Karena ia sadar tidak memiliki ijin untuk praktek sebagai dokter kandungan secara legal dan membantu para ibu secara langsung, akhirnya, ia menyalurkan passionnya dengan membuat blog iwannabemom.com yang berisi tentang semua guide tentang kehamilan. Lewat blognya ini, seolah-olah ia bisa membantu para ibu dalam masa kehamilannya secara tidak langsung. It's amazing!! Hal lain yang ga kalah amazingnya adalah blog tersebut mendapatkan penghargaan dari detik sebagai blog sehat terbaik.

See? Ketika kita belajar melepaskan, justru kita akan mendapatkan lebih.
Gw sempet dibuat yakin dengan kampanye 'menyerah'nya mereka. Tapi banyak juga yang ga setuju. Menyerah konotasinya negatif. Ga ada ceritanya orang sukses menyerah gitu aja. Bukankah kita harus berjuang sampai titik darah penghabisan? Melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Selalu berusaha menjadi yang terbaik.

Yang paling keras berteriak ga setuju adalah carier coach kita, Rene Suhardono. Dalam kamusnya, tidak ada kata menyerah. Never Give Up!!! Bayangkan jika Thomas Alfa Edison yang menemukan lampu pijar dengan 9999 kali percobaan harus menyerah dalam percobaannya ke 9997? Apa yang akan terjadi?
Move on dan give up adalah hal yang berbeda. Ketika sudah tidak ada lagi cara, ketika sudah tidak ada lagi jalan, ketika kita sudah mencoba semuanya, dan masih saja gagal, jangan mau gagal lagi, then move on!! Tapi give up, adalah ketika kita menyerah begitu saja pada keadaan, dan tidak mau mencoba cara lain menuju apa yang dicita-citakan. Move on adalah ketika kita sudah mencoba semuanya, lalu memutuskan untuk berhenti. Tidak ada penyesalan didalamnya, because you've tried everything. Give up, adalah ketika kita quit, dan suatu hari, muncul penyesalan karena kita sendiri tahu, masih ada cara lain yang masih bisa ditempuh, tapi kita memutuskan untuk tidak menjalaninya. When you give up, then the ultimate you, you will never know!

When we quit, make sure we've tried everything. Never give up on everything because you don't know when your dreams come true. We just have to try and try. Raih cita-cita, mimpi, dan jalani apa yang kita sukai. Jadilah seseorang yang kita inginkan. 

Malam itu, mereka telah menyadarkan gw, untuk tidak menyerah pada kondisi apapun. Karir mandeg? skripsi mentok? Ilmu ga nambah-nambah? Hei!!! Just wait, i won't give up!!! Gw ga akan pernah menyerah!!!

Jangan Menyerah, jangan menyerah, jangan menyerah
Jangan Menyerah, jangan menyerah, jangan menyerah ooohh...
Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah...
tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik...

[Thanks to DnJ team, you're the best!!! ^^]
Read More 1 Comment | Posted by Sofia edit post
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

The Ultimate Me

  • Search


  • Another Me


    Another Me

    Another me

    Labels

    • dalem (24)
    • friendship (13)
    • Idola Cilik (12)
    • curhat (10)
    • Inside Bandung (8)
    • musik (8)
    • buku (7)
    • family (7)
    • kanaya (7)
    • bandung (6)
    • video (6)
    • nayra (5)
    • celebrate (4)
    • kesya (4)
    • personal (4)
    • Belajar (3)
    • allchatboxrise (3)
    • dari radio (3)
    • first (3)
    • multimedia (3)
    • Cuma Ada Disini (2)
    • Fiksi Musikal (2)
    • fammily (2)
    • program hamil (2)
    • tancop (2)
    • you and i (2)
    • Nasya (1)
    • Rafiq (1)
    • materi kuliah (1)
    • tobat (1)

    Blog Archive

    • ►  2016 (1)
      • ►  April (1)
    • ►  2015 (4)
      • ►  Juli (3)
      • ►  April (1)
    • ►  2014 (1)
      • ►  Maret (1)
    • ►  2013 (10)
      • ►  Desember (2)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  Agustus (2)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2012 (2)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2011 (22)
      • ►  Desember (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Mei (2)
      • ►  April (10)
      • ►  Maret (7)
      • ►  Januari (1)
    • ▼  2010 (49)
      • ►  Desember (3)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  September (6)
      • ►  Agustus (7)
      • ►  Juli (4)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (7)
      • ▼  Maret (7)
        • 31 Maret 2004 - 31 Maret 2010
        • Gratitude
        • Materi Kuliah
        • OST Gita Cinta The Musical
        • Untuk Zira
        • Cinta
        • Ayo Menyerah...?
      • ►  Februari (6)

    My Chatbox





    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit

    © Copyright The Ultimate Me. All rights reserved.
    Designed by FTL Wordpress Themes | Bloggerized by FalconHive.com
    brought to you by Smashing Magazine

    Back to Top