Ada masanya, obrolan sesama teman diisi dengan trend pernikahan. Saya, sudah mengalaminya. Eh, si A udah nikah lho. Terus si B ternyata jadinya sama kaka kelas kita yang waktu itu. Si C kemaren nikahannya mewah banget... Ga perlu iri, akan ada masanya kita sampai disana.

Ada masanya juga, trend obrolan berubah menjadi berita kelahiran anak-anak sesama teman. Saya sudah mengalaminya...Udah tau belum, si D udah lahiran, kapan kita mau nengok? Terus si E lagi hamil lagi, padahal anaknya baru 5 bulan. si F juga istrinya lagi bulannya. Ga perlu iri, akan ada masanya kita sampai disana.

Namun, pada akhinya...

Akan ada masanya juga, Topik yang kita perbincangkan dengan teman sejawat adalah tentang kabar kepergian teman kita satu persatu. Tentang bagaimana mereka pergi, dan bagaimana mereka semasa hidupnya. Tanyakanlah, mungkin ibu-ibu kita sedang mengalaminya. Ga perlu iri, jika umur kita panjang, akan ada masanya juga kita sampai disana.

Hidup adalah tentang menunggu giliran, saat-saat malaikat datang menjemput kita. Maka berbahagialah dan bahagiakanlah orang yang kita cintai sekarang juga. Karena kita tidak tau, kapan kita akan sampai, pada akhir waktu kita.

Ada yang spesial di mudik tahun ini. Setiba di rumah mertua, bukan hanya sambutan heboh dari kelima ponakan yang menyambut kami, tapiiii Kami dapat kejutan ekstra! Duo Kesya Nayra segera menggiring saya menuju kamar. Yang satu menutup mata saya, yang satu lagi sibuk menarik tangan saya sembari mempersiapkan sesuatu. Saya intip sekilas, ada dua sampul buku gambar terpajang di dinding, hanya sampulnya saja. Lalu dengan dramatis, keduanya menarik sampul tersebut dan, tadaaaa!! dua mahakarya lukisan tertempel di sana. Dua gambar mesjid, lengkap dengan kubah, pohon, matahari, awan dan pelangi. Tentu saja digambar dengan sederhana. Tapi yang istimewa, dalam gambar tersebut, keduanya menuliskan kalimat "Untuk tanteku dan omku". 

Lalu saya disibukan dengan gempuran cerita dibalik gambar tersebut. Yang satu awannya banyak, yang satu mataharinya ada lima. Yang satu kubahnya warna biru, yang satu lagi warna orange. Yang satu pelanginya ada dua, yang satu lagi pohonnya ada dua, yang satu ada bonus gambar hantunya. Apapun celotehan mereka, saya hanya menyimak, sesekali berkomentar dan memuji mereka. Saya resapi moment sederhana itu, seolah-olah ingin menyerap seluruh kebahagiaan yang ada disana. Aaaahhh, percayalah sayang, untuk tante, gambar itu jauuuh lebih bagus dari apapun. Terima kasih ya Allah, saya dan suami adalah tante dan om paling bahagia di seluruh dunia. :)

Happy Ied Mubarak everyone!