Gue compile ya beberapa tips memilih dokter saat promil versi gue. Mungkin bisa dijadikan referensi buat yang lagi berproses juga.
- Jangan dulu ke dokter kandungan sebelum usia pernikahan satu tahun, dengan frekuensi berhubungan yang rutin. definisi promil diperuntukan bagi pasangan yang dianggap infertil, tolak ukurnya? sudah menikah selama lebih dari satu tahun dengan intensitas hubungan rutin. Bukan yang modelan pasangan LDR yang ketemunyapun jarang ya... Itu ga keitung soalnya. Gue pernah 7 bulan LDR saat awal nikah, dokter tidak menghitung itu sebagai tolak ukur. jadi, saran gue, sebelum usia pernikahan dan intens ketemu selama setahun, ga usah terlalu memikirkan promil. Bersenang-senang dulu aja!! Oh iya, jangan lupa mempelajari pengetahuan dasar promil ya. Seperti siklus haid bulanan, masa subur, kebiasaan seks masing2 pasangan, dan nutrisi penunjang kehamilan. Ini penting sebagai modal saat periksa ke dokter nanti.
- Baiknya pilih dokter kandungan yang ada tambahan (KFER) dibelakang gelarnya. Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, kurang lebih itu singkatannya. Jadi, dokter dengan gelar tersebut, merupakan spesialis yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau sub spesialis. Intinya, dokter dengan gelar ini sudah punya pengalaman dan pendidikan yang lebih dari dokter kandungan lainnya di bidang fertilitas.
- Cari dokter yang memberi kenyamanan untuk anda dalam proses pemeriksaannya. Jika lebih nyaman ke dokter perempuan, jangan memaksakan ke dokter laki-laki hanya karena reputasi penanganannya bagus. Utamakan kenyamanan. Proses pemeriksaan promil lumayan panjang dan "intim" yak, jadi, kalo ga nyaman dengan dokter laki2 mending cari dokter perempuan aja. Sebagai contoh, USG untuk promil adalah yang transvaginal alias lewat vagina, bukan di perut yang biasa kita liat di video2. Technically, pemeriksaan itu kurang nyaman kalo dilakukan oleh dokter pria. Tapi jangan jadi parno juga ya. Ada suster ko, ga akan macem2. Hanya masalah kenyamanan saja. Gue dan suami juga tipe yang oke oke saja ke dokter laki2, namanya juga pemeriksaan medis. Selama yakin dokternya bagus, jalanin aja.
- Cari dokter yang jadwal prakteknya hampir tiap hari. Ini menurut gue sangat penting. Pemeriksaan promil itu spesifik di tanggal tertentu dari siklus menstruasi. Jika di tanggal yang ditentukan terkendala jadwal dokter yang tidak praktek, bakalan repot. Harus menunggu bulan depannya buat periksa. Ada juga sih dokter yang praktek tiap hari tapi di rumah sakit yang berbeda. Secara logika bisa aja kita periksa masih di dokter yang sama. Tapi, kalo beda rumah sakit, medical recordnya jg beda. So, pastikan jadwal praktek dokternya ya, biar lebih mudah dalam pemeriksaannya.
- Kondisi mental pasangan yang sedang promil rentan untuk "saling menyalahkan" pasangannya yang menjadi penyebab infertilitas. Pilihlah dokter yang teliti, tidak langsung menyimpulkan dan memberikan tindakan, juga yang memberikan dorongan yang positif kepada pasiennya. Dokter yang sudah pengalaman biasanya tau betul kondisi ini. Kalo saya biasanya menyiapkan dulu list pertanyaan seputar promil yang bikin penasaran, kemudian langsung tanyakan kepada dokternya. Moment konsultasi tersebut saya manfaatkan untuk mengukur "kecocokan" kami secara emosional dengan dokter tersebut. Ada dokter yang seperlunya memberi informasi, ada juga dokter yang santai, lucu, tapi ngena dalam menyampaikan penjelasannya. Standar kecocokan setiap orang pasti berbeda. Baiknya tentukan dulu apa yang menjadi patokan, baru memutuskan periksa. Ingat, cocok dan bagus untuk orang lain, belum tentu cocok dan bagus untuk kita.
- Untuk gue pribadi yang masih ngangkot kalo ga dianter suami, pilihan dokter yang lokasi prakteknya deket ke rumah adalah nilai plus. Mengingat kalo jauh, bawaannya males periksa. hehehe
Demikian tips memilih dokter kandungan versi gue. Kesimpulannya, utamakan kenyamanan. Rekomendasi orang lain jadikan referensi saja. Tentukan standar nyaman versi kita sendiri. Selamat berproses! Semangat terus yaaa...
Semangat terus yaaa... :D