Muhammad, Siapa yang tidak terpesona setiap kali kisahnya dibacakan. Siapa yang tak tergetar ketika kemuliaannya dituturkan. Wajahnya, akhlaqnya, Tutur katanya, bahkan marahnya, semuanya indah, tanpa cela. Dan siapa yang tidak bahagia jika sang mahamanusia ini mendatangi lewat mimpi. Menyapa dan bertanya, lalu memberikan nasihat kebaikan. Kemudian berlalu menyisakan kerinduan yang membuat sebagian jiwamu terbawa bersamanya. kerinduan ini yang kemudian mengantarkan tokoh Aku untuk melakukan sebuah pencarian, tentang pertemuannya dengan Muhammad dalam mimpinya. Apa, siapa, dan mengapa ia dikaruniakan mimpi yang konon sangat didambakan ummat Muslim. Dan mengapa seorang non muslim sepertinya, yang digambarkan sebagai pendosa tersebut menerima 'karunia' yang tidak layak bahkan ridak pernah ia inginkan sama sekali. Mimpi suci yang bahkan tidak bisa disisipi tuan setan sang penggoda. Lalu dimulailah perjalanan itu, perjalanan spiritual untuk menemukan Muhammad.
Novel ini sesungguhnya adalah surat yang dituliskan tokoh Aku untuk kekasihnya Azalea. Surat yang menceritakan perjalanannya setelah sang Nabi mendatanginya lewat mimpi. Bagaimana ia mencari tau apa makna dibalik mimpinya, sehingga ia pun menjadi jatuh cinta pada sosok Muhammad. Gw salut karena Fahd mampu menghadirkan gambaran Mulianya sang Nabi, dari kisah akhir hidup beliau. "kita bisa melihat bagaimana seseorang menjalani hidupnya dengan cara melihat bagaimana orang-orang menanggapi kematiannya". Seperti membaca sirah nabawiah, namun dengan gaya bercerita yang mengalir layaknya menceritakan kematian teman dekat atau sahabat lama, terasa begitu nyata. Juga tentang fakta-fakta psikologis yang dihadirkan untuk menjawab pertanyaan asal muasal mimpi. Referensi Freud dan Jung mendominasi penjelasan-penjelasan psikologis mimpi. Agak ngejelimet memang, apalagi ditambah dengan gabungan beberapa Hadist, Ayat Quran, syair-syair qasidah, kutipan2 penulis barat tentang Muhammad, serta fakta-fakta terkini tentang Nabi Muhammad. Namun, dibalik semua itu, Menatap Punggung Muhammad tetaplah sebuah surat dari seorang lelaki untuk kekasihnya, romantis dan manis ^^.
Btw Fahd, Paman Herman adalah Herman yang sama ketika Zira bercerita tentang dendam sejarah dalam Curhat Setan bukan? Hmm, menarik, kenapa 'Aku' ga ketemu dan diskusi langsung sama Zira? hehe. Gw belum baca Rahim, dan ga tau, apakah kamu sengaja membuat tokoh2 dalam bukumu saling berhubungan? Baik yang fiksi maupun non fiksi. Baiklah, gw akan beli Rahim kalo didalamnya ada tokoh Zira, J, atau K, hehehe, maksa!.
Gambar diambil dari Fahd's blog, link Book Trailernya disini, ngintip bagian yg dishare sama penulisnya disini musik dan videonya ada disini follow him @fahdisme.
"Paman mengerti," kata Paman Herman dalam balasan suratnya, "Di usia sepertimu, aku mengalami hal yang sama--meski tak persis sama denganmu. Kegelisahanmu beralasan, pencarianmu beralasan. Paman senang kau tidak jadi seseorang yang mengabaikannya begitu saja."Inilah yang menarik perhatian gw di novel ini. Curiousity, rasa penasaran yang melahirkan proses pencarian, dan pembelajaran terus-menerus. Manusia selalu penuh rasa ingin tau bukan? Bahkan salah satu kekuatan seseorang untuk sukses, kata Rene Suhardono, adalah orang yang memiliki point curiousity yang tinggi. Namun pencarian seperti apa yang layak untuk terus dilakukan? pencarian seperti apa yang dalam prosesnya akan melahirkan improvement pada diri seseorang, upgrading sepanjang masa? pencarian seperti apa yang pada akhirnya menjadikan seseorang berada di titik tertinggi, saat ia ditakdirkan untuk berhenti? Dari novel ini, gw menyimpulkan, bahwa sebuah pencarian dari dan kedalam diri lah yang akan melahirkan daya yang cukup besar untuk merubah hidup seseorang. Sebuah pencarian yang diawali oleh perenungan akan kegelisahan diri, dan menemukan jawabannya pada fitrah diri. Inilah yang sering gw sebut sebagai berusaha menjadi diri sendiri. Bukankah pepatah mengatakan, barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya?. Maka sejatinya, perenungan dan pencarian itu adalah bagaimana seseorang menemukan dirinya, berusaha menjadi dirinya, dan merepresentasikan sifat Tuhan didalam dirinya. Maka bagi gw, motto hidup Be Yourself and Be Better adalah intisari dari seluruh proses pencarian dalam hidup. Menengok dan mengenal diri adalah pembelajaran tanpa akhir. Hanya dengan berusaha menjadi diri sendiri, kita akan menjadi lebih baik.
Keponakanku, sufi itu sedang menyatakan bahwa kita dapat melahirkan sifat-sifat kemuhammadan dalam diri kita, dengan dua syarat. Pertama, kita harus mengubah diri menjadi hamba yang terus menerus melakukan pencarian (dalam bahasa Arab, itu berarti "abdul muthalib"). Beragama adalah proses pencarian terus-menerus, Islam menolak cara beragama yang menetap pada kebiasaan. Kisah Nabi Ibrahim dalam Al-Quran menegaskan bahwa untuk sampai pada keimanan, seseorang harus terus-menerus melakukan pencarian. Sebab, keimanan sesungguhnya adalah buah dari pencarian, keimanan tanpa kegelisahan pembelajaran adalah keimanan-semu. Dan sesungguhnya Islam menolak keimanan yang semu itu.
Kedua, melalui proses pencarian itu kita terus belajar menjadi pelayan Tuhan (dalam bahasa Arab itu berarti "abdullah"). Sebagai pelayan Tuhan, seluruh tindakan kita adalah realisasi dari semua perintahNya dan laranganNya.
Novel ini sesungguhnya adalah surat yang dituliskan tokoh Aku untuk kekasihnya Azalea. Surat yang menceritakan perjalanannya setelah sang Nabi mendatanginya lewat mimpi. Bagaimana ia mencari tau apa makna dibalik mimpinya, sehingga ia pun menjadi jatuh cinta pada sosok Muhammad. Gw salut karena Fahd mampu menghadirkan gambaran Mulianya sang Nabi, dari kisah akhir hidup beliau. "kita bisa melihat bagaimana seseorang menjalani hidupnya dengan cara melihat bagaimana orang-orang menanggapi kematiannya". Seperti membaca sirah nabawiah, namun dengan gaya bercerita yang mengalir layaknya menceritakan kematian teman dekat atau sahabat lama, terasa begitu nyata. Juga tentang fakta-fakta psikologis yang dihadirkan untuk menjawab pertanyaan asal muasal mimpi. Referensi Freud dan Jung mendominasi penjelasan-penjelasan psikologis mimpi. Agak ngejelimet memang, apalagi ditambah dengan gabungan beberapa Hadist, Ayat Quran, syair-syair qasidah, kutipan2 penulis barat tentang Muhammad, serta fakta-fakta terkini tentang Nabi Muhammad. Namun, dibalik semua itu, Menatap Punggung Muhammad tetaplah sebuah surat dari seorang lelaki untuk kekasihnya, romantis dan manis ^^.
Btw Fahd, Paman Herman adalah Herman yang sama ketika Zira bercerita tentang dendam sejarah dalam Curhat Setan bukan? Hmm, menarik, kenapa 'Aku' ga ketemu dan diskusi langsung sama Zira? hehe. Gw belum baca Rahim, dan ga tau, apakah kamu sengaja membuat tokoh2 dalam bukumu saling berhubungan? Baik yang fiksi maupun non fiksi. Baiklah, gw akan beli Rahim kalo didalamnya ada tokoh Zira, J, atau K, hehehe, maksa!.
Gambar diambil dari Fahd's blog, link Book Trailernya disini, ngintip bagian yg dishare sama penulisnya disini musik dan videonya ada disini follow him @fahdisme.
Posting Komentar